Selasa, 10 Januari 2012

Khufarat Bulan Shafar

Pada zaman Jahiliyah, ada kepercayaan bahwa bulan Shafar adalah bulan sial. Kepercayaan atau mitos/tahayul tersebut langsung dibantah oleh Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw bersabda : " Tidak ada wabah dan tidak ada keburukan binatang terbang dan tiada kesialan bulan Shafar dan larilah (jauhkan diri) daripada penyakit kusta sebagaimana kamu melarikan diri dari seekor singa" (HR. Bukhari).
Salah satu amalan khufarat yang pernah muncul ialah "Pesta mandi Safar dengan keyakinan bisa menghapuskan dosa dan menolak bala. Khufarat bulan Safar selengkapnya antara lain larangan menikah dan pertunangan, menghalangi bermusafir atau berpergian jauh, Rabu minggu terakhir bulan Safar puncak hari sial, upacara ritual menolak bala dan buang sial di pantai, sungai atau rumah (Mandi Safar), menganggap bayi lahir bulan Safar bernasib malang, dll. Semuanya itu tidak benar dan umat islam wajib mengingkari khufarat tersebut."
Kesialan, naas, atau bala bencana dapat terjadi kapan saja, tidak hanya bulan Safar. Allah SWT menegaskan : "Katakanlah : "Sekali-kali tidak akan menimpa Kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk Kami, Dialah pelindung Kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal." (QS. At-Taubah: 51). Wallahu a'lam
 (Disadur dari : "Uswah" Buletin Dakwah dan Informasi Pusdai Jabar)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar