Rabu, 08 Februari 2012

Hukum Merayakan Valentine's Day

Valentine itu perayaannya kaum Katolik. Kita hormati keyakinan mereka, namun tidak boleh ikut merayakannya. Bahkan, menurut sebuah sumber, sekitar tahun 1960-an, Gereja Vatikan menghapus perayaan Valentine ini dari kalender Gereja dan melarang umatnya untuk ikut-ikutan merayakan ritual tersebut, karena jelas-jelas tidak berdasar (tidak ada dalam ajaran Kristen sendiri), karena memang Hari Valentine (Valentine's Day) sendiri berasal dari suatu ritual paganisme, ritual satanis, yang penuh kemaksiatan. Ritual kuno ini di zaman Romawi dikenal sebagai Lupercalia Festival, di mana para pemuda dan pemudi diperbolehkah melalukan kemaksiatan secara bebas di mana pun mereka mau.
Para pemuka agama Islam di seluruh dunia dari berbagai golongan dan gerakan Islam mana pun telah sepakat: haram hukumnya bagi umat Islam untuk ikut-ikutan merayakan Hari Valentine dengan tingkat partisipasi sekecil apa pun, bahkan sekedar mengucapkan "Selamat Hari Valentine" atau "Happy Valentine".
Rasulullah SAW dengan tegas melarang umat Islam untuk mengikuti tata cara peradaban selain Islam: "Barang siapa meniru peradaban meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut" (HR. At-Tirmizi).
Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), istilah Valentine yang disadur dari nama "Valentinus" merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci dalam Katolik) yang berbeda seorang pastur di Roma, uskup Interamna, dan seorang martir di Provinsi Romawi Africa (Wikipedia).
Tanggal 14 Februari dirayakan sebagai "Peringatan Santa Valentinus/Valentino" sebagai upaya mengungguli hari raya Lupercalica (Dewa Kesuburan) yang dirayakan tanggal 15 Februari. Beberapa sumber menyebutkan, jenasah Santo Hyppolyfus yang diindentifikasi sebagai jenasah Santo Valentinus diletakan dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whiterflar Street Carmelite Churc di Dublin Irlandia oleh Paus Gregorius XVI tahun 1836.
Sejak itu banyak wisatawan yang berziarah ke gereja ini pada tanggal 14 Februari. Pada tanggal tersebut sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta. Wallahu a'lam
Sumber : "Bulletin Dakwah & Informasi Pusdai Jabar 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar